Saatini Wali Kota Batam dijabat oleh Muhammad Rudi untuk periode 2016-2021, didampingi oleh Amsakar Ahmad sebagai Wakil Wali Kota Batam. Profil Wali Kota Batam Periode 2016-2021. Nama Wali Kota: H. Muhammad Rudi, SE, MM Mulai Jabatan: 14 Maret 2016 Kediaman/alamat: Rumah Dinas Wali kota Batam, Tanjung Pinggir, Sekupang Masa jabatan: Lima tahun

pixabay Nama-nama Ulama Indonesia yang mendunia. - Selain Wali Songo, peran para ulama Indonesia juga tidak bisa dilupakan. Keberadaan mereka tidak hanya berperan dalam hal agama. Namun juga politik. Bahkan mereka menjadi salah satu penyebab muncul dan berjayanya kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Sebab peran ulama sangat menonjol sekali dalam pemerintahan yang fungsinya memperkokoh kedudukan para pemimpin. Fungsi lain dari para ulama adalah memberi nasihat spiritual sekaligus memberi legitimasi politik di tengah rakyatnya yang beralih menjadi muslim. Ulama juga memegang peran penting dalam menentukan kehidupan keagamaan. Jika Wali Songo ada 9 orang, maka ada juga banyak ulama Indonesia yang meninggalkan karya monumental. Misalnya Syamsuddin al-Sumaterani w. 1693 M, Nuruddin ar-Raniri w. 1658 M, Abdul Rauf al-Sinkili w. 1693 M, dan Yusuf al-Makassari w. 1699 M. Selanjutnya, pada abad 18 muncul Abdus Samad al-Falimbani w. 1789 M dan Syekh Daud al-Fatani w. 1847 M. Namun para ulama Indonesia itu tidak hanya memberikan sumbangsih besar untuk Indonesia, tetapi mewarnai wajah dunia sampai saat ini. Inilah nama-nama para ulama Indonesia yang mendunia Baca Juga Alasan Ulama Indonesia Syekh Yusuf Menjadi Pahlawan di Negara Lain PROMOTED CONTENT Video Pilihan

Pemerintah bekerjasama dengan sejumlah pihak terus melaksanakan giat vaksinasi Covid-19. Banyak sentra vaksinasi yang masih dibuka di sejumlah tempat di DKI Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Sentra vaksinasi di beberapa lokasi diadakan mulai dari vaksin dosis pertama, kedua, ketiga atau booster dan vaksin anak.
Surabaya - Siapa yang tidak kenal Wali Songo? Masyarakat beragama muslim di Indonesia pasti sudah tak asing lagi dengan Wali Songo. Para Wali Songo tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa dikenal gigih menyebarkan ajaran agama Islam pada abad ke 14 di tanah Jawa dan kerap berdakwah tanpa memaksa harus masuk Jawa Timur, ada 5 Wali Songo yang lokasi makamnya membentang dari Surabaya hingga ke Kota Tuban. Makamnya pun terawat dengan bagus. Hingga kini ke-5 makam waliyulloh tersebut ramai dikunjungi peziarah. Ke-5 Wali Songo itu yakni Sunan Ampel Surabaya, Sunan Giri, Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Drajat Lamongan dan Sunan Bonang Tuban. Berikut 5 Nama dan Makam Wali Songo dan Nama Aslinya tersebar di Jatim, Sudah Tahu?1. Sunan Ampel atau Raden RahmatSalah satu anggota Wali Songo yang memiliki peranan penting dalam pengembangan dakwah Islam di Pulau Jawa adalah Sunan Ampel. Sunan Ampel diperkirakan wafat pada tahun 1481. Petilasan Sunan Ampel berada di jantung Kota Surabaya atau sebelah barat Masjid Ampel di Jalan Ampel, Petukangan I, Ampel, Kecamatan Ampel menempati peranan penting penyebaran Islam di Indonesia. Sunan Ampel juga pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Salah satu muridnya yang paling terkenal adalah Sunan Giri, Gresik, Raden Patah yang makamnya ada di Kota Demak dan Mbah HisyamudinHingga kini makam Sunan Ampel sering dikunjungi wisatawan untuk melihat sejarah dan juga untuk mengalap Sunan Gresik atau Syekh Maulana Malik IbrahimSunan Gresik atau Syekh Maulana Malik Ibrahim dikenal dengan nama Maulana Maghribi Syekh Maghribi. Sunan Gresik diperkirakan lahir pada pertengahan abad ke 14. Namun hingga kini belum diketahui secara pasti sejarah tempat dan tahun Gresik dimakamkan di Jalan Malik Ibrahim Desa Gapurosukolilo, Kota Gresik, Jawa Timur. Sunan Gresik berasal dari keluarga muslim yang taat. Kendati ia belajar agama Islam sejak kecil, namun tidak diketahui siapa saja gurunya hingga ia menjadi abad ke-14, Sunan Gresik ditugaskan untuk menyebarkan agama Islam ke Asia Tenggara. Ia berlabuh di Desa Leran, Gresik. Saat itu, Gresik merupakan bandar Kerajaan Majapahit. Tentu saja masyarakat saat itu banyak yang memeluk agama Hindu dan Buddha. Di Gresik, dia menjadi pedagang dan tabib di sela-sela Gresik berdakwah berdagang di tempat terbuka dekat pelabuhan agar masyarakat tidak kaget dengan ajaran baru yang dibawanya. Sunan Gresik berhasil mengundang simpati masyarakat, termasuk Raja Brawijaya. Akhirnya, ia diangkat sebagai Syahbandar atau kepala hanya jadi pedagang andal, Sunan Gresik juga mengajarkan cara bercocok tanam kepada masyarakat kelas bawah yang selama ini dipandang sebelah mata. Karena strategi dakwah inilah, ajaran agama Islam secara berangsur-angsur diterima oleh masyarakat religi Makam Sunan Drajat/ Foto Istimewa3. Sunan GiriSunan Giri memiliki nama asli Raden Paku. Sunan Giri merupakan putra Maulana Ishak. Semasa hidupnya ditugaskan Sunan Ampel untuk menyebarkan ajaran agama Islam di Blambangan. Makamnya berada di Jalan Sunan Giri Gresik Kecamatan Giri pernah belajar di Pesantren Ampel Denta dan melakukan perjalanan haji bersama Sunan Bonang. Saat itu, Sunan Giri mendirikan sebuah pesantren di daerah Giri. Sunan Giri juga dikenal sebagai sang ahli tata berada di ketinggian sekitar 120 meter di atas permukaan laut. Kompleks ini masih mempertahankan gaya bangunan Kerajaan Astana Giri Kedaton. Area makam utama Sunan Giri dikelilingi tembok dengan ukiran Sunan DrajatSunan Drajat atau Raden Qasim Makam utama Sunan Drajat berada di dalam cungkup yang dindingnya diukir dengan relief. Di dekat kompleks makamnya, terdapat pula Museum Sunan Drajat yang berisi gamelan kuno milik Sunan Drajat dan beberapa alat musik tradisional makamnya berada di Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan. Sunan Drajat menyebarkan agama Islam di Lamongan dan memiliki perhatian yang sangat besar terhadap masalah datang ke Desa Banjaranyar, Paciran, dia mendatangi pesisir Lamongan yang gersang bernama Desa Jelak. Masyarakat sekitar masih menganut agama Hindu dan Buddha. Di desa tersebut, Sunan Drajat membangun musala untuk beribadah dan mengajarkan agama Drajat juga membangun daerah baru di dalam hutan belantara. Dia mengubahnya menjadi daerah yang berkembang, subur, serta makmur. Daerah tersebut bernama Drajat dan akhirnya diberi gelar Sunan Drajat merupakan Wali Songo yang memiliki banyak nama, yaitu Sunan Mahmud, Sunan Mayang Madu, Sunan Muryapada, Raden Imam, dan Maulana Hasyim. Pada 1484, dia diberi gelar oleh Raden Patah dari Demak, yaitu Sunan Mayang Sunan BonangSunan Bonang salah satu Wali Songo yang menyebarkan ajaran agama Islam di Tanah Jawa. Ia memiliki nama asli Syekh Maulana Makdum Ibrahim, putra dari Sunan Ampel dan Dewi Condrowati Nyai Ageng Manila.Makamnya berada di Jalan KH Mustain Kelurahan Kutorejo Kecamatan Tuban. Saat memasuki komplek pemakaman tampak 3 gapura bergaya Bonang menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara menyesuaikan diri terhadap corak kebudayaan masyarakat Jawa. Seperti diketahui, orang Jawa sangat menggemari wayang dan musik itulah, Sunan Bonang menciptakan gending-gending yang memiliki nilai-nilai keislaman. Setiap bait lagu ciptaannya diselingi ucapan dua kalimat syahadat sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah sekaten. Simak Video "Batu Ini Konon Tempat Sujud Sunan Bonang di Rembang" [GambasVideo 20detik] fat/fat
Menciptakanketenangan batin Al Hikmah As Syifa- According to the introduction of Padepokan Cirebon-Banten, Ilmu Hizib THOIR (PAGAR GHAIB) is a Books & Reference app on the Android platform Agar di ziarahi orang shalih/wali ghaib dlm ghaib atau mimpi Tercapai segala keinginan Di buka mata batin Mendapatkan macam ilmu di alam ghaib Asma' RIZALUL GHOIB LA TAHSABANNAL LADZI QUTILUU FI
Waliyullah Qutub 1 2. Sayyidi Muhammad Baqir 4. Sayyidi Musa Al-Kadzim 5. Sayyidi Abi Hasan Ali Bin Musa 6. Sayyidi Ma’ruf Al-Khurhi 8. Sayyidi Abi Bakrin Dilfis Assyibli 9. Sayyidi Abi Fadli Abdul Wachid Attamimi 10. Sayyidi Abdil Faroj Atthortusi 11. Sayyidi Abil Hasan Ali Bin Yusuf Al-Qirsy Al-Hakari 12. Sayyidi Abi Said Al-Mubarok Bin Ali Al-Mahzum Waliyullah Qutub 2 1. Sayyidi Abdul Qodir Al Jaelani 5. Sayyidi Abil Qosimil Junaedi Al Bagdadi 6. Sayyidi Ahmamad Bin Alwan 7. Sayyidi Abie Tholib Al Makkie Waliyullah Qutub 3 2. Sayyidi Muhammad Al-Hattak 13. Sayyidi Muhammad Murod Waliyullah Qutub 4 1. Sayyidi Abil Hasan Asyadzili 2. Sayyidi Syamsudien Al Hanafi 3. Sayyidi Abi Abdillah Muhammad Bin Sulaiman Al Jazuli 4. Sayyidi Muhammad Bahauddin Anaqsabandi 5. Sayyidi Jalalludien Arrumi 6. Sayyidi Hasan Al Basri 7. Sayyidi Sofyan Assauri 8. Sayyidati Robi’ah Al-Adawiyah 9. Sayyidi Muhyidin Al Arobie 10. Sayyidi Muhyidin An Nawawi 11. Sayyidi Husain ibnu Mansur Al-Hallaj 12. Sayyidi Muhammad Baba As-Samasi Waliyullah Qutub 5 1. Sayyidi Imam Al Ghozali 2. Sayyidi Ahmad Al Ghozali 3. Sayyidi Ahmad Ali Al Bunny 4. Sayyidi Ahmad Addaerobi 5. Sayyidi Ahmad Attijani 6. Sayyidi Ahmad Bin Iddris 7. Sayyidi Ahmad Al-Husni 8. Sayyidi Abi Yazid Al Busthomi 10. Sayyidi Ibnu Atho’illah Assakandari 13. Sayyidi Yusuf Al Hamdani 14. Sayyidi Muhammad Abdul Kholiq Al Ghozwani Waliyullah Qutub 6 1. Sayyidi Muhammad Bakri 2. Sayyidi Abdullah Assattar 3. Sayyidi Abi Yazid Al-Isyki 4. Sayyidi Ibrohim Bin Adam 5. Sayyidi Dzunnun Al-Misri 6. Sayyidi Usman Al-Jurjani 7. Sayyidi Malik Bin Dinar 8. Sayyidi Muhammad Sanusi 9. Sayyidi Syihabudin Suhrowardi 10. Sayyidi Taqyudin Ad-Damsiq Al-Hanbaly 11. Sayyidi Yusup bin Ismail An-Nabhani 12. Sayyidi Abi Hayullah Al-Marzuki Almaliki Waliyullah Qutub 7 1. Sayyidi Abdullah Bin Alwi Al Haddad 2. Sayyidi Alwi Bin Ubaidillah Bin Muhajir 3. Sayyidi Abdul Aziz Bin Mas’ud Addabagh 4. Sayyidi Hammad Addabas 5. Sayyidi Abdus Salam Bin Masyis 6. Sayyidi Abi Ya’la Al-Misri 8. Sayyidi Muhammad Amin Al-Kurdi 9. Sayyidi Abil Qosim Abdul Karim Al-Qusyairi 13. Sayyidi Abi Abdillah Syamsuddin Al-Asfihani 14. Sayyidi Syihabbudin Ahmad Al Qolyubi Al Misri 15. Sayyidi Faqih Al-Muqoddam Muhammad Bin Ali Wali Songo 1. Syaikh Maulana Malik Ibrahim Tebuireng 1. Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari 2. Kyai Abdul Wahid Hasyim Asy’ari 3. Kyai Abdul Kholiq Hasyim 4. Kyai Abdul Karim Hasyim 14. Kyai Ishoimudin Hadiq 15. Kyai Abdurrahman Wachid Guru Guru 1. Syaikh Ahmad Khotib Sambas 2. Syaikh Mahfud Attirmasi 4. Syaikh Abdul Karim Banten 5. Syaikh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati 6. Syaikh Muhamad Kholil Bangkalan 7. Syaikh Muhammad Hasyim Asy’ari 8. Sayid Muhammad Bin Alwi Al-Maliki Al-Hasani 9. Syaikh Sholeh Al-Ja’fari Al Azhar 11. Kyai Abdulloh Mubarok Dan Abah Anom Tasikmalaya 12. Kyai Abu Syamsudin Batu Ampar Madura 15. Kyai Syamsul Arifin Dan Kyai As’ad Syamsul Arifin Asembagus Situbondo 16. Kyai Muhtar Syafaat Blog Agung Banyuwangi 17. Kyai Muhammad Siddiq Dan Kyai Ahmad Shiddiq Jember 18. Kyai Muhamad Nur Panti Jember 19. Kyai Ahmad Hafid Nogosari Jember 21. Habib Sholeh Bin Muhsin Al Hamid Tanggul 22. Mbah Kyai Kurmain Kasian 23. Mbah Kyai Usman Kutodawung 25. Sayid Sulaiman Mojoagung 26. Kyai Mustaain Romli Jombang 27. Kyai Bisri Syamsuri Jombang 28. Kyai Abdul Wahhab Jombang 30. Kyai Abdul Manaf Lirboyo Kediri 31. Kyai Muhammad Ma’ruf Kedunglo Kediri 32. Kyai Ma’shum Punduh Magelang 33. Kyai Dalhar Watu Conggol Magelang 34. Kyai Fahrur Rozi Bulu Salaman Magelang 35. Kyai Muhajir Bendo Pare Kediri
Menurutsatu pendapat, ke empat wali ini akan saling bertemu setiap tahun tepatnya pada pelaksanaan haji di Mekkah. Di antara empat wali Autad ini terkadang ada yang wanita, keempat wali Allah tersebut masing² memiliki gelar yaitu Abdul Haiyi, Abdul Alim, Abdul Qadir dan Abdu Murid. Wali Autad juga di sebut Wali Paku Jagat.
Hilyat Al-Auliya’ Kitab Daftar Nama Para Wali Kewalian adalah salah satu topik penting dalam ajaran Islam. Secara khusus, kewalian menjadi pembahasan ilmu tasawuf. Banyak ayat Al-Quran dan hadis Nabi saw. yang berbicara tentang kemuliaan derajat kewalian. Kewalian kemudian menjadi citra Muslim ideal selama ada pihak-pihak yang mulai menyudutkan serta menolak tasawuf, termasuk di dalamnya konsep kewalian. Pihak kontra tasawuf tersebut merujuk kepada perilaku sebagian pengamal tasawuf yang ekstrim sehingga menabrak aturan syariat dan bahkan jatuh dalam sama-sama cenderung berlebihan. Kedua kelompok tersebut pada dasarnya sama-sama-sama merobohkan konsep kewalian yang merupakan ajaran Islam. Kedua sikap ekstrim tersebut berbahaya. Karena itu, perlu upaya penjernihan tentang konsep kewalian yang benar dan yang menyimpang. Upaya penjernihan ini telah dilakukan para ulama sejak zaman antara ulama zaman old yang telah melakukan upaya tersebut adalah Syekh Abu Nu’aim Al-Ashbahani w. 430 H.. Seorang ahli hadis terkemuka Persia yang bergelar Al-Hafizh Penghafal Hadis. Beliau menulis ensiklopedi para wali dan sufi sejak masa sahabat hingga masa beliau hidup yang berjudul Hilyat Al-Auliya’ Fi Thabaqat Al-Ashfiya’ Mahkota Para Wali; Ensiklopedia Manusia Pilihan. Kitab tersebut disusun karena ada para pendusta yang mengaku sebagai sufi, namun sejatinya hanya pembohong. Dalam pembukaan kitab, beliau mengatakan, “Bahwa ada sekelompok orang fasik, jahat, penghalal segala sesuatu, dan pengikut paham hulul yang kafir. Mereka menisbatkan diri pada ahli ilmu, kebajikan, ketakwaan, dan menggunangan simbol-simbol kemuliaan mereka sampai masyarakat awam tertipu penampilan mereka.”Karena kondisi itulah beliau perlu menyusun kitab yang bertujuan membersihkan nama baik tasawuf dan para sufi-wali. Beliau mengatakan, “Dalam menampilkan keberlepasan dari para pendusta tersebut serta pengingkaran terhadap para pengkhianat batil itu, ada pembersihan nama baik para sufi sejati sadiqin dan menjaga kemuliaan orang-orang yang telah mencapai maqam hakikat muhaqqiqin. Jikalau kami belum sempat membongkar pelecehan kaum batil dan buruk tersebut, sebagai implementasi ajaran agama, niscaya hukumnya sudah wajib menjelaskan dan menyebarkan keburukan mereka sebagai perlindungan terhadap kesucian tasawuf.”Buku tersebut memuat paling tidak 689 biografi para sufi-wali. Penyebutan tiap biografi selalu disertai penyebutan sumber informasi, daftar guru, kelebihan para wali dan maqalah-maqalah mereka terkait pengalaman mengamalkan ajaran Islam. Penulisan biografi menggabungkan metode ahli hadis yang memperhatikan akurasi dan metode sufi yang memperhatikan adab. Sederhananya, kitab tersebut menggabungkan sanad dan dua metode tersebut menunjukkan posisi keilmuan penulisnya yang memang menguasai dua ilmu penting dalam Islam; hadis dan tasawuf. Hadis-tasawuf tidak dibenturkan. Tokoh-tokoh kedua disiplin disatukan dalam derajat kemuliaan yang sama; kewalian dan kecintaan kepada Allah azza wa jalla. Pada akhirnya, buku ini ingin menyampaikan pesan; wali itu ada. Nama mereka terukir abadi dalam buku ini. Anda yang ingin tahu siapa saja 689 wali tersebut, bacalah buku ini. Ensiklopedi para wali. UlamaBanjar, Asal-usul Datu Surya Mangku Alam Bergelar Datu Kandang Haji. Menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah di zaman dahulu tidaklah semudah sekarang. Mereka yang berasal dari Indonesia, melaksanakan rukun Islam kelima tersebut harus berbulan-bulan menempuh perjalanan mengarungi laut. Hal demikian juga dialami Datu Surya Sakti Mangku

Ketika disebut kata wali maka yang langsung terbayang dalam benak kita adalah suatu keanehan, ke-nyleneh-an, dan kedigdayaan. Itulah yang dapat ditangkap dari pemahaman masyarakat terhadap wali ini. Maka bila ada orang yang bertingkah aneh, apalagi kalau sudah dikenal sebagai kyai, mempunyai indera keenam sehingga mengerti semua yang belum terjadi, segera disebut sebagai wali. Lalu siapakah wali Allah yang sebenarnya?Definisi WaliWali Allah Adalah yang Beriman Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa SallamDefinisi WaliSecara etimologi, kata wali adalah lawan dari aduwwu musuh dan muwaalah adalah lawan dari muhaadah permusuhan. Maka wali Allah adalah orang yang mendekat dan menolong agama Allah atau orang yang didekati dan ditolong Allah. Definisi ini semakna dengan pengertian wali dalam terminologi Al Qur’an, sebagaimana Allah berfirman, “Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang beriman dan selalu bertaqwa.” Yunus 62 – 64Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya yang termaktub dalam Al Qur’an dan terucap melalui lisan Rosul-Nya, memegang teguh syariatnya lahir dan batin, lalu terus menerus memegangi itu semua dengan dibarengi muroqobah terawasi oleh Allah, kontinyu dengan sifat ketaqwaan dan waspada agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang dimurkai-Nya berupa kelalaian menunaikan wajib dan melakukan hal yang diharomkan Lihat Muqoddimah Karomatul Auliya’, Al-Lalika’i, Dr. Ahmad bin Sa’d Al-Ghomidi, 5/8.Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan Allah Ta’ala menginformasikan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah Tafsir Ibnu Katsir, 2/384.Syaikh Ibnu Utsaimin rohimahulloh juga menjelaskan dalam Syarah Riyadhus Shalihin bahwa wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Mereka merealisasikan keimanan di hati mereka terhadap semua yang wajib diimani, dan mereka merealisasikan amal sholih pada anggota badan mereka, dengan menjauhi semua hal-hal yang diharamkan seperti meninggalkan kewajiban atau melakukan perkara yang harom. Mereka mengumpulkan pada diri mereka kebaikan batin dengan keimanan dan kebaikan lahir dengan ketaqwaan, merekalah wali Allah Adalah yang Beriman Kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa SallamSyaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya yang berjudul Al Furqon Baina Auliya’ir Rohman wa Auliya’us Syaithon hlm. 34 mengatakan “Wali Allah hanyalah orang yang beriman kepada Rasulullah ShallAllahu alaihi wa sallam, beriman dengan apa yang dibawanya, dan mengikuti secara lahir dan batin. Barangsiapa yang mengaku mencintai Allah dan wali-Nya, namun tidak mengikuti beliau maka tidak termasuk wali Allah bahkan jika dia menyelisihinya maka termasuk musuh Allah dan wali setan. Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu’.” Ali Imron 31Hasan Al Bashri berkata “Suatu kaum mengklaim mencintai Allah, lantas Allah turunkan ayat ini sebagai ujian bagi mereka”.Allah sungguh telah menjelaskan dalam ayat tersebut, barangsiapa yang mengikuti Rasulullah ShollAllahu alaihi wa sallam maka Allah akan mencintainya. Namun siapa yang mengklaim mencintai-Nya tapi tidak mengikuti beliau ShallAllahu alaihi wa sallam maka tidak termasuk wali Allah. Walaupun banyak orang menyangka dirinya atau selainnya sebagai wali Allah, tetapi kenyataannya mereka bukan uraian di atas, terlihat bahwa cakupan definisi wali ini begitu luas, mencakup setiap orang yang memiliki keimanan dan ketaqwaan. Maka wali Allah yang paling utama adalah para nabi. Para nabi yang paling utama adalah para rasul. Para Rasul yang paling utama adalah ulul azmi. Sedang ulul azmi yang paling utama adalah Nabi kita Muhammad ShallAllahu alaihi wa sangat salah suatu pemahaman yang berkembang di masyarakat kita saat ini, bahwa wali itu hanya monopoli orang-orang tertentu, semisal ulama, kyai, apalagi hanya terbatas pada orang yang memiliki ilmu yang aneh-aneh dan sampai pada orang yang meninggalkan kewajiban syari’at yang dibebankan padanya. Wallahu a’lam.Disarikan dari Majalah Al Furqon dengan sedikit tambahanBaca Juga Salah Kaprah Mengenai Wali dan Karomah***Penulis Abu Isma’il Muhammad Abduh Tuasikal Artikel

Jumlah313 Nabi, Urutan Wajib Di Ketahui 25. Dari 313 Rasul itu, Allah pilih 25 dari mereka menjadi Rasul pilihan. Dan nama mereka (25 orang) diabadikan dalam Al-Qur'an. Dari 25 Rasul pilihan tersebut pula. Allah memilih 5 dari mereka menjadi Nabi Ulul Azmi, sebagai permata umat manusia sampai akhir zaman. Dari 25 Nabi Wajib, 5 Orang Ulul Azmi Jakarta - Wali songo memegang peranan penting dalam proses Islamisasi di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di Jawa tersebut terjadi saat keruntuhan Kerajaan Majapahit yang disusul dengan berdirinya Kerajaan itu, wali songo sebagai ulama penyebar agama Islam memiliki wilayah penyebaran masing-masing berikut dengan bukti dakwahnya. Secara bahasa, wali songo memiliki makna seseorang yang telah mencapai derajat tinggi dan memiliki pengetahuan agama yang luar biasa."Wali songo secara sederhana artinya sembilan orang yang telah mencapai tingkat wali, suatu derajat tingkat tinggi yang mampu mengawal babahan hawa sanga mengawal sembilan lubang dalam diri manusia, sehingga memiliki peringkat wali," tulis Drs. Imam Subchi, MA dalam buku Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah Kelas wali biasanya disesuaikan dengan tempat tinggalnya. Adapun daftar nama-nama wali songo beserta nama asli dan daerah penyebaran ajarannya adalah sebagai Maulana MaghribiNama aslinya adalah Maulana Malik Ibrahim. Diperkirakan lahir di Uzbekistan, Asia Tengah. Daerah yang ditujunya pertama kali yakni Desa Sembalo, desa yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit. Desa Sembalo sekarang adalah daerah Leran, Kecamatan Manyar, 9 kilometer utara Kota membangun pondokan tempat belajar agama di Leran, ia wafat pada tahun 1419. Makamnya terdapat di kelurahan Gapurosukolilo, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik, Jawa Sunan AmpelSemula bernama Raden Rahmat dan merupakan putra dari Syekh Maulana Malik Ibrahim. Sunan Ampel datang ke Pulau Jawa pada tahun 1443 M bersama adiknya Sayid Ali Ampel diambil dari daerah bernama Ampel Denta, daerah rawa yang dihadiahkan raja Majapahit kepadanya. Di tempat inilah, ia memulai aktivitasnya mendirikan pesantren Ampel Denta, dekat dengan Surabaya. Ia wafat pada tahun 1491 M dan dimakamkan di sebelah barat Masjid Ampel, Sunan BonangSunan Bonang adalah anak dari Sunan Ampel atau cucu dari Maulana Malik Ibrahim. Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Mulanya, ia berdakwah di Kediri yang mayoritas penduduknya beragama menetap di Desa Bonang, Lasem, Jawa Tengah. Di sana, Sunan Bonang mendirikan pesantren yang dikenal sebagai Watu Layar. Ia kemudian wafat pada tahun 1525 M dan dimakamkan di Tuban, sebelah barat Masjid Sunan DrajatNama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin. Beberapa sumber sejarah menyebutkan bahwa ia adalah putra dari Sunan Ampel. Ia berdakwah ke sebuah desa bernama Desa Drajat, Kecamatan Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Kemudian, mendirikan mushola atau surau yang dimanfaatkan sebagai tempat Sunan GiriWali songo selanjutnya adalah sahabat dari Makhdum Ibrahim yang semula bernama Raden Paku. Sunan Giri memilih sebuah tempat yang letaknya di bukit sebelah selatan Kota Gresik, yaitu bukit Giri pada tahun 1481 M sebagai pusat berdakwah di Jawa ia mendirikan sebuah pondok pesantren dengan nama Pesantren Sunan KalijagaIa merupakan tokoh wali songo yang paling terkenal di antara sembilan wali lainnya. Nama kecilnya adalah Jaka Said dan diyakini lahir pada 1401. Daerah tempat berdakwahnya tidak terbatas karena ia merupakan seorang mubalig Sunan Kalijaga lama menetap di Kadilangu, Demak. Di sana, ia berperan aktif dalam pendirian Masjid Agung Demak dan menentukan kiblat agar sesuai dengan arah Ka' Sunan KudusMemiliki nama asli Ja'far Shodiq. Tidak ada bukti tahun berapa Sunan Kudus tiba di Kudus pertama kali, namun saat itu wilayah Kudus masih dikenal dengan nama Kota itu, Kudus masih didominasi oleh penganut agama Hindu dan Budha. Sebab itulah, Sunan Kudus menerapkan strategi dakwah dengan menghargai adat istiadat yang lama dianut warga sekitar. Bentuk masjid yang dibangun juga tidak berbeda jauh bentuknya dari candi milik orang Sunan MuriaNama kecilnya adalah Raden Prawoto. Ia adalah putra dari Sunan Kalijaga. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria, yang berjarak sekitar 18 kilometer ke utara Kota berdakwahnya berbeda dengan sang ayah. Ia lebih memilih daerah yang sangat terpencil dan jauh dari pusat kota untuk menyebarkan agama Islam. Ia menyebarkannya lewat para pedagang, nelayan, pelaut, dan rakyat Sunan GunungjatiMulanya bernama Syarif Hidayatullah. Ia mendapat tugas untuk berdakwah di daerah Cirebon. Di sana, Sunan Gunungjati mendirikan kerajaan Cirebon dan melepaskan diri dari pengaruh ini membuat Sunan Gunungjati menjadi satu-satunya wali songo yang juga memiliki kedudukan sebagai wali songo dalam menyebarkan agama Islam, bukan serta merta tanpa melalui proses yang panjang. Tentunya dilalui dengan peleburan diri mereka dengan budaya dan karakter masyarakat dengan memahami nama-nama wali songo berikut dengan sekilas informasi dakwahnya dapat menambah wawasan kita ya, detikers. Selamat membaca! Simak Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] rah/erd 16dKe.
  • 65cy9384l7.pages.dev/462
  • 65cy9384l7.pages.dev/235
  • 65cy9384l7.pages.dev/498
  • 65cy9384l7.pages.dev/412
  • 65cy9384l7.pages.dev/503
  • 65cy9384l7.pages.dev/40
  • 65cy9384l7.pages.dev/93
  • 65cy9384l7.pages.dev/437
  • daftar nama wali allah di indonesia